Bismillahi Arrahmaan Arrahiim
Beberapa waktu lalu saya menerima SMS dari sebuah nomor ponsel bernomer +6281243029318 yang berbunyi begini :
Beberapa waktu lalu saya menerima SMS dari sebuah nomor ponsel bernomer +6281243029318 yang berbunyi begini :
"Saya H. RAHMAT HIDAYAT saya tinggal dan bekerja di Malaysia. Saya menikah dengan warga negara Malaysia. Kami hidup bahagia dan menetap di malaysia. Tapi akhir-akhir ini Rumah Tangga kami mulai retak karena keluarga istri saya ingin menguasai harta saya. Apalag isaya tidak diizinkan pulang ke indonesia. Jadi saya berencana untuk memindahkan sebagian harta saya ke Indonesia sebesar RM.2jt (ringgit) sebagai bekal masa depan saya di negara asal.Skg saya sudah tidak punya keluarga di Indonesia setelah bencana Tsunami melanda Aceh. APAKAH ANDA MAU MENERIMA DANA INVESTASI DAN MENYIMPANYA SAMPAI SAYA TIBA DI INDONESIA, Saya butuh orang terpercaya yang tidak akan pernah mengkhianati. saya telah mengurus semua pengaturan tentang bagaimana dana tersebut akan tiba di Indonesia tanpa masalah. Jika anda bersedia untuk membantu saya,Tolong balas SMS ini ke +60198010371 tunggu telpon balik dari saya, terimakasih"
Sebuah SMS yang sangat menggiurkan
Saya pun sempat tergiur, tetapi hati kecil saya mengatakan TIDAK
karena ada beberapa kejanggalan
1. Dari mana orang ini tahu nomer ponsel saya
2. Dana RM. 2 jt , sebuah dana yang sangat besar untuk ukuran perantau, sebenarnya apa pekerjaan dia.
Akhirnya saya putuskan untuk mencoba mencari tahu sebenarnya apa yang akan terjadi jika saya membalas SMS tersebut dengan jawaban SAYA BERSEDIA
Saya pun lantas menjawab SMS tersebut dengan jawaban " YA SAYA BERSEDIA " ke nomer yang telah ditentukan. dan saya pun was-was menunggu telpon balik yang dijanjikan
Selang 2 hari, pukul 22 malam saya menerima telpon dari nomer yang tidak saya kenal
dan dialah orang yang mengaku bernama H RAHMAT HIDAYAT.
Setelah berbasa-basi dalam telpon panjangnya dan logat malaysia-nya, dia menceritakan kisah hidup serta keretakan Rumah tangganya dia menanyakan kembali tentang kesediaan saya menerima berkah Investasi dana RM 2jt tersebut yang kalau di kurs-kan menjadi sekitar Rp. 60 milyar
Lagi-lagi saya pun menjawab bersedia menyimpan dana tersebut, dia lantas meminta alamat jelas saya.
Saya pun memeberikan alamat saya. lantas dia menanyakan apakah saya punya rekening di bank, sayapun menjawab punya , kemudian dia meminta nomer rekening saya untuk di setor sejumlah RP. 2jt.saya pun mengirimnya lewat sms setelah sebelmnya meminta dia menutup telpon tersebut karena saya tidak hafal nomor rekening saya.
Setelah menerima sms nomer rekening saya, dia menelepon kembali dan berjanji bahwa besok akan segera men-transfer RM 2jt ke rekening saya, serta kembali meminta janji saya untuk tidak mengkhianati serta menyimpan uang tersebut dan mengambilnya kelak jika sudah bertemu dia.
Esok hari sekitar pukul 10, saya kembali menerima telpon dari dia dan megabarkan bahwa dia sedang antri di sebuah bank di malaysia untuk transfer ke rekening saya dan berharap saya bersabar dalam beberapa saat dan dia kembali menutup telponya setelah berjanji akan telpon kembali jika dana sudah terkirim.
Saya pun meng - Iyakan
Selang antara 20 menit saya kembali di telpon dan mengabarkan bahwa dana sudah di transfer.
Akan tetapi ada satu hal, bahwa dana tersebut Menurut dia di tahan di BANK INDONESIA dan melalui pengecekan PPATK karena termasuk transaksi besar
Ada hal yang tidak masuk akal
Bahwa tuan RAHMAT HIDAYAT setor dana lewat bank Malaysia ke Rek. BRI milik saya.
Setahu saya Transfer antar bank apalagi antar negara tidak bisa dalam tempo sesaat karena lewat Kliring yang bisa sampai 2 atau 3 hari.
Dalam telpon selanjutnya bahwa Tuan RAHMAT HIDAYAT diberi tahu pihak PPATK bahwa dana tersebut perlu adanya sertifikat yang di sebut SERTIFIKAT DANA ANTI TERORIS
Sertifikat tersebut yang mengeluarkan masih menurut TUAN RAHMAT HIDAYAT adalah pihak Bea Cukai dan PPATK dengan biaya Rp. 6jt.
Karena dana tuan RAHMAT HIDAYAT sejumlah RM 2jt sudah terlanjur di setor dan uang yang ada di saku TUAN RAHMAT tinggal untuk ongkos siap-siap pulang ke Indonesia, maka tuan RAHMAT HIDAYAT hanya bisa membayar ongkos pembuatan SERTIFIKAT ANTI TEROR tersebut sejumlah Rp. 4.700.000,-.sisanya dia memohon dengan amat sangat dan suara sambil menangis untuk di bayarkan saya.
Sayapun lantas menyanggupi membayar kekurangan tersebut dan meminta nomer rekening yang menurut dia milik petugas PPATK untuk pembuatan SERTIFIKAT ANTI TEROR , dan inilah Nomer Rekeningnya
Rek BRI 1006-01-003753-502 An. RUSDI MURDIYANTO
Setelah menerima No. Rek tersebut saya bisa mengambil kesimpulan inilah ENDING PENIPUAN yang dilakukan TUAN H RAHMAT HIDAYAT terhadap calon-calon mangsanya,
Saya tak setor uang yang saya janjikan dan saya juga tak mengangkat telpon puluhan kali darinya
Semoga TUAN RAHMAT HIDAYAT betul-betul di beri HIDAYAT untuk tidak menipu orang lagi
Sayapun jadi tahu bagaimana MODUS PENIPUAN-NYA
Semoga bermanfaat